Topik Utama: Dampak Robotika, Kecerdasan Buatan (AI), dan Platform Digital terhadap pasar tenaga kerja.
Wilayah Fokus: Asia Timur dan Pasifik (termasuk Indonesia, Vietnam, Tiongkok, Malaysia, Thailand, Filipina).
Sumber: Laporan World Bank (2025).
1. Gambaran Besar: Ancaman atau Peluang?
Apakah teknologi baru mengancam kemakmuran kawasan ini? Laporan ini menyajikan bukti bahwa sejauh ini, teknologi baru justru telah meningkatkan lapangan kerja secara keseluruhan.
Meskipun otomatisasi menggantikan beberapa tenaga kerja, peningkatan produktivitas dan skala produksi yang dihasilkan berhasil menciptakan lapangan kerja baru yang menutupi kerugian tersebut. Namun, manfaat ini tidak dirasakan secara merata.
2. Tren Utama Adopsi Teknologi
Penyebaran teknologi di kawasan EAP tidak semata-mata didorong oleh kecanggihan teknologi, melainkan oleh daya dukung ekonomi (biaya teknologi vs. biaya upah tenaga kerja).
* Robot Industri: Negara berpendapatan menengah (Tiongkok, Malaysia, Thailand, Vietnam) mengadopsi robot lebih cepat di sektor elektronik dan otomotif karena kenaikan upah tenaga kerja. Di Indonesia dan Filipina, adopsi masih relatif rendah dan terkonsentrasi di sektor karet/plastik.
* Kecerdasan Buatan (AI): Hanya sekitar 10% pekerjaan di EAP yang melibatkan tugas yang mendukung penggunaan AI, jauh lebih rendah dibandingkan negara maju (30%). Ini berarti risiko penggantian kerja oleh AI di EAP saat ini lebih rendah dibandingkan negara maju.
* Platform Digital: Tumbuh pesat dan mencakup 5-7% dari PDB di sebagian besar negara EAP pada tahun 2023.
3. Dampak terhadap Pekerja dan Upah
Dampak teknologi sangat bervariasi tergantung pada keterampilan, usia, dan jenis kelamin:
* Pemenang (Mendapat Manfaat):
* Pekerja Terampil: Adopsi robot meningkatkan permintaan untuk pekerja dengan keterampilan kognitif non-rutin dan manual terampil.
* Anak Muda: Pekerja muda mendapatkan manfaat kenaikan upah dan lapangan kerja yang lebih signifikan dibandingkan pekerja lansia.
* Perempuan di Platform Digital: Platform digital membantu meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan dan memberikan premi upah yang lebih tinggi, misalnya di Indonesia dan Vietnam.
* Kelompok Rentan (Berisiko):
* Pekerja Rutin Manual: Pekerja berketerampilan rendah yang melakukan tugas rutin cenderung tergeser dan beralih ke sektor informal.
* Pekerja Terdidik & Perempuan (Risiko AI): Berbeda dengan robot, AI justru lebih mengancam pekerja berpendidikan tinggi dan perempuan (terutama di Malaysia dan Filipina) karena jenis tugas kognitif yang mereka kerjakan.
* Pekerja Lansia: Kurang mendapatkan manfaat dari peningkatan produktivitas akibat robot.
4. Studi Kasus Menarik
* Indonesia & Platform Digital: Digitalisasi berpotensi mengurangi kesenjangan upah. Pekerja informal yang menggunakan teknologi digital (pekerjaan intensif digital) memperoleh penghasilan hampir setara dengan rekan mereka di sektor formal non-digital.
* Vietnam & Robot: Antara 2018-2022, meskipun robot menggantikan 1,4 juta pekerja formal berketerampilan rendah (tugas rutin), produktivitas yang dihasilkan menciptakan 2 juta lapangan kerja baru bagi pekerja terampil.
5. Rekomendasi Kebijakan: Mengubah Tantangan Menjadi Berkah
Agar teknologi membawa manfaat luas, negara-negara EAP perlu fokus pada reformasi berikut:
* Meningkatkan Keterampilan (Upskilling): Fokus pada keterampilan digital, teknis tingkat lanjut, dan yang terpenting keterampilan sosial-emosional (kreativitas, empati) yang sulit ditiru oleh mesin.
* Reformasi Sektor Jasa: Membuka sektor jasa untuk perdagangan dan investasi asing guna memacu produktivitas.
* Menghapus Distorsi Pasar: Mengurangi insentif pajak yang berlebihan untuk modal (mesin) agar tidak memicu otomatisasi dini yang merugikan tenaga kerja.
* Jaring Pengaman Sosial Baru: Menyediakan asuransi sosial (pensiun, kesehatan) yang mencakup pekerja di ekonomi informal dan gig economy (platform digital).
Kesimpulan:
Masa depan pekerjaan di Asia Timur masih cerah jika dikelola dengan benar. Kunci utamanya bukan menolak teknologi, melainkan mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang relevan dan menciptakan kebijakan yang melindungi pekerja, bukan melindungi jenis pekerjaan lama.
Unduh file selengkapnya: Peluang Pekerjaan Masa Depan








